HUMOR Manado dituturkan dalam berbagai kesempatan santai bersama teman, kerabat dan keluarga. Cerita lucu Manado atau disebut pula dengan Bakusedu Manado menjadi apa adanya, karena berangkat dari berbagai tema rekaan, berdasarkan pengamatan, dan pengalaman keseharian warga Manado.
Saking apa adanya, humor Manado tak jarang ‘menyerempet’ hal-hal berbau vulgar. Kendati begitu, humor Manado hanyalah bermaksud melucu; tidak untuk membuat pikiran ‘kotor’, apalagi menjadi penjahat karenanya. Sekali lagi, tujuannya diciptakan dan dituturkan hanyalah untuk menghibur.
Dalam bahasa Manado, humor, diterjemahkan dengan grap. Kata lain yang similiar dengan Humor adalah Bakusedu (bercanda).
Menuliskan ulang cerita grap Manado dengan sebagian besar menggunakan bahasa Indonesia memang menjadi tantangan tersendiri. Menjadi tantangan, karena salah satu kekhasan Bakusedu Manado itu, justeru terletak pada penggunaan bahasa/dialek Manado-nya yang kental. Namun demikian, beberapa kata dalam kumpulan humor Manado ini sengaja dibiarkan memakai bahasa aslinya, bahasa Manado.
Jangan kuatir, karena kata-kata tersebut dapat Anda lihat artinya pada bagian bawah tulisan, dan atau Anda dapat mencari tahu artinya melalui link yang disediakan.
Humor Manado cumalah kumpulan cerita lucu yang bermaksud untuk beking tatawa (membuat tertawa), tak lebih! Kumpulan humor Manado ini akan ditampilkan ber-seri.
Cerita lucu ciptaan orang Manado itu begitu banyak. Sayang, jika tidak dituturkan ulang. Karena alasan itulah, ManadoBaswara menuliskannya. Dengan begitu, humor Manado akan tetap lestari.
Tertawalah, sebelum tertawa itu dipungut biaya!
1. Akibat Utu Dusta
Utu sedang jalan-jalan sore dengan motornya di jalan protokol Jakarta. Mendekati persimpangan jalan, Utu kaget dan panik, karena ada Polisi berjaga. Utu menghentikan motornya. Cek helm, ada dipakainya. Spion motor lengkap 2 buah. Knalpot standard punya. Buka dompet, cek SIM dan STNK ada. Aman… Utu menghela napas, tersenyum dan senang, karena semua ada. Tidak ada masalah.
Utu pun mengendarai lagi motornya. Tinggal beberapa meter melintasi persimpangan, Utu sontak sadar, lampu depan tidak dinyalakan. Buru-buru ia menyalakan lampu, dan berusaha tenang melewati lampu merah. Tetapi, Polisi berbadan besar itu memberikan kode supaya Utu meminggirkan motornya.
Polisi: Selamat sore pak!
Utu: Selamat sore komandan (mencoba akrab)
Polisi: Kenapa tadi lampunya baru dinyalakan?
Utu: Saya juga ndak tahu komandan, lampu ini kalau lihat Polisi, otomatis menyala
Polisi: Oh begitu…
Tiba-tiba, Polisi itu langsung tempeleng muka Utu.. PEKKHH!!!
Utu: Adohhh… kiapa dang komandan tampeleng pa kita?
Polisi: Saya juga ndak tahu, tangan ini otomatis melayang kalau dengar orang banyak dusta…
2. Supermie Harga 700 (Humor Manado Lawas)
Sudah lewat tengah malam. Ungke ingin sekali makan mie. Uangnya cuma 700 rupiah. Saking inginnya, Ungke nekat ke warung.
Ungke: Tok, tok, tok (mengetuk pintu)
Ko: Siapa ya?
Ungke: Ungke, Ko! Mo ba beli!
Ko: Mo beli apa ngana?
Ungke: Ada Supermie rasa ayam, Ko?
Ko: Ada. 1500 harganya
Ungke: Kalau Supermie rasa soto ayam, berapa?
Ko: Ada, harganya sama 1500
Ungke: Ko, ada yang harga 700?
Ko: Ada. Supermie rasa tai ayam…! Ambil sendiri di kandang belakang!!!
(Humor Manado ini tergolong lawas, karenanya Bakusedu Manado ini banyak diketahui orang Manado).
3. Kau Pilih yang Baguslah!
Gunung sedang meletus dengan hebatnya. Lahar panas mendekati pemukiman. Alo dan Keke panik. Banyak barang yang ingin dibawa. Lebih utama lagi, banyak anak mereka. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya 12 – Lebih dari cukup untuk membangun satu kesebelasan sepakbola.
Dengan buru-buru dan tampak amat keletihan, Alo memegang TV LCD di tangan kanannya. Tangan kirinya, menuntun seorang anaknya. Sementara anaknya yang lain duduk di pundaknya. Alo bergegas ke luar rumah.
Keke berteriak: “Aloooooo…, anak-anak bagaimana ini…?”
Sambil terus berjalan, dan tanpa melihat ke arah Keke, Alo berkata: “Sudah…, kau pilih yang bagus-bagus saja. Yang kurang bagus, terserah kaulah…”
4. Tatonya Waseng
Waseng belum lama keluar dari penjara. Ia meminta temannya membuatkan tato matahari di dadanya. Beberapa hari kemudian, dengan sengaja bertelanjang dada, Waseng petantang-petenteng di pasar besar, bekas wilayah kekuasaannya dulu.
Tak lama, seorang Opa menghampirinya.
Opa: Bos, tato apa itu?
Waseng: M A T A H A R I (dengan suara keras, Waseng menjawab, sembari memukul-mukul dadanya).
Opa terhenyak dan tak berani lagi bertanya. Waseng lanjut berjalan dengan jumawa. Di tengah pasar, Alo mencoba akrab.
Alo: Bro, tato apa itu?
Waseng: M A T A H A R I…!!! (dengan suara yang lebih keras)
Alo: Ohh…
SIMAK PULA: Humor Manado 2
Waseng: Kenapa nanya-nanya?
Utu ciut nyalinya. Menunduk, tak berani lagi melihat Waseng. Di ujung pasar, seorang Polisi yang dulu pernah berkelahi dan mengalahkan Waseng di pasar itu, mendekatinya.
Polisi: Woiii, tato apa itu? Waseng terhenti. Menunduk, dan hanya diam.
Polisi: Woiii, tato apa itu, pongo? (Polisi mulai kesal, dan mulai meraba pistolnya)
Waseng: Tato Pia, komandan (Waseng menjawab dengan suara bergetar)
Polisi: Kong, kiapa dang warnanya merah?
Waseng: Kebanyakan mentega kwa, komandan…
- kong: lalu
- kiapa: kenapa
- Pia (salah satu kue Manado)
5. Sadiki Le Kwa
Setiap hari om Alo rutin memberi makan ayamnya dengan jagung. Suatu waktu jagung habis. Alo menyuruh anaknya memberi makan ubi rebus pada si ayam.
Setelah diberi ubi rebus beberapa kali, ayamnya tidak mau makan. Hal itu dilaporkan anaknya kepada Alo. Menerima laporan tersebut, Alo naik darah. Ia berteriak: “Heee, bawa kemari parangnya. Saya mo lihat, mo makan atau ndak tuh ayam…”
Begitu dengar kata “parang”, ayam ketakutan. Ayam langsung berteriak: “Sadiki le kwa…!!! Masih panas kwa ini ubi!”
- sadiki le kwa: sedikit lagi-lah
6. Arti HUGEL (Humor Manado Lawas)
Oma Nensi terkenal gaul. Suatu ketika ia bertanya ke cucunya.
Oma: Heh, apa sih arti Hugel itu, dan apa contohnya?
Cucunya terdiam sejenak. Ia merasa risih dan tidak nyaman memberi tahu arti dari kata Hugel (Hubungan Gelap = Selingkuh) itu.
Cucu: Hugel itu artinya, mencret-mencret, Oma
Oma: Ohh, itu dang…
Besoknya, Oma Nensi kena diare. Hampir seharian bolak-balik ke WC terus. Menjelang malam, Oma terduduk lemas di kursi malas, depan rumahnya. Cory, tetangganya lewat.
SIMAK PULA: Humor Manado 3
Cory: Oma, kenapa tampak lemah sekali. Oma sakit?
Oma: Adohh, Hugel da bage pa Oma noh… Itu celana dalam belum sempat pake, dia so bage ulang pa Oma. Ngana bayangkan kwa, 1 hari ini so 9 kali dia da bage…, bagemana oma nda mo suak, kasiang…
- da: ada
- bage: pukul; hampiri
- pa: pada
- kasiang: kasihan
7. So Dia (Humor Manado Lawas)
Opa dengan bangga bercerita kepada cucu-cucunya. Dulu, Opa jago berkelahi. Pernah, ada 10 orang keroyok Opa. Opa ndak takut. Opa hajar mereka semua.
Cucu: 10 orang itu Opa kalahkan? Wah, Opa memang hebat!
Opa: 9 orang Opa hajar, sampai akhirnya lari terbirit-birit
Cucu: Trus, yang satunya lagi kenapa Opa?
Opa: Cukurungan deng dia!!! So dia yang beking Opa pe kapala pica, kong 1 bulan opname di rumah sakit
- cukurungan (umpatan kesal)
- deng: dengan
- pe: punya
- pica: pecah
8. Expired
Menggemparkan! Satu kota heboh. Betapa tidak, seorang pemuda tampan berusia 25 tahun menikah dengan seorang Oma berusia 90 tahun yang sudah sakit-sakitan, dan diperkirakan tak lama lagi meninggal. Maka, semua orang pun mulai berprasangka, pastilah si pemuda itu menikah hanya untuk memiliki budel si Oma.
Namun, apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Tak sampai dua minggu, pemuda tersebut ditemukan tewas mengenaskan… Tak terima dengan kenyataan tersebut, pihak keluarga si Pemuda menuntut dilakukan investigasi.
Jasad Pemuda itu pun dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Hasilnya pun mengejutkan sekali. Pemuda tersebut dinyatakan keracunan berat, karena hampir dua minggu, minum SUSU EXPIRED.
Itulah 8 Humor Manado, lengkap dengan terjemahan sejumlah kosakata Bahasa Manado untuk memudahkan Anda yang bukan orang Manado, dapat mengerti maksud cerita Bakusedu Manado tersebut.
Baca juga:
