GRAP-grap Manado atau Humor Manado bagian pertama sudah dirilis ManadoBaswara.com pada tanggal 9 September 2016, dengan judul: Humor Manado: Bakusedu ala Manado. Diikuti dengan Humor Manado 2 pada tanggal 7 Oktober 2016. Kini, Humor Manado 3, dirilis untuk anda.

Seperti biasa, Grap-Grap Manado ini tetap mempertahankan sejumlah kosakata Manado, yang gunanya menguatkan kekhasan cerita dan kekuatan unsur lucunya. Namun demikian, kosakata tersebut menyertakan terjemahannya. Kata yang sudah diterjemahkan pada bagian sebelumnya, tidak akan diterjemahkan lagi pada cerita setelahnya.

Tertawalah selagi bisa…!

(1)  Sombong 2 Kampung

Dua orang kawan lama, Topa dan Toci, dari 2 kampung berbeda bertemu. Topa dari Kampung Talalu, pertama angkat bicara.

Topa: “Hei, Toci… Ikan mas di kampung kita, besarnya seperti bola basket”

Toci: Ahh…, Masih kacili itu ikan mas-mu”

Topa: “Ehh,… Jangan salah, itu baru ukuran matanya”

Toci: Odohhh, basar sekali itu ikan!!!”

Topa: ”Namanya juga Kampung Talalu. Ndak ada lawan, brooo…!”

Toci asal Kampung Ndakwarwar, yang juga sombong, ndak mau kalah.

Toci: “Hei, Topa… Di kampung kita, belanga goreng itu sebesar Parabola”

Topa: “Odohhhhh…, belanga goreng apa le itu pe basar sekali…???”

Toci: “Jangan salah, itu baru ukuran talinga-nya”

Topa: “Odohhhhhhhh, basar sekali itu belanga goreng. For apa itu  belanga goreng sebesar itu?”

Toci: “For mo goreng ngana pe ikan dusta itu!!!”

  • kita: saya
  • kacili: kecil
  • Odoh: Aduh
  • basar: besar
  • belanga goreng: wajan
  • talinga: telinga; kuping (pegangan wajan)
  • for: untuk
  • pe: punya
  • talalu: terlalu
  • ndak war-war: hal-hal yang berlebihan

(2) Grap-Grap Manado: Protes Jemaat

Jemaat: “Pendeta…, Tuhan itu tidak adil”

Pendeta: Kiapa ngana bilang begitu?”

Jemaat: “Karena, cuma burung yang bisa terbang. Kenapa binatang lain, seperti Kuda dan Gajah nyanda bisa terbang?”

Pendeta: “Semua pasti ada maksud Tuhan”

Jemaat: “Ahh… Tuhan tetap tidak adil”

pendeta-dan-jemaat-bicara

Ketika tiba di depan pintu gereja, seekor burung gereja buang kotoran yang mengena tepat di dahi si Jemaat.

Jemaat: “AdohhhPemur ini burung, dia berak akang pa kita. Cukurungan!!!”

Pendeta: “Noh lia, betapa adilnya Tuhan!”

Jemaat: “Kiapa Pendeta bilang bagitu?”

Pendeta: “Io, untung cuma burung yang terbang, coba kalo gajah juga terbang. Sekali dia berak, kena pa ngana pe dahi, tatutu ngana pe muka. Kong, langsung maso rumah saki ngana!

  • kiapa: kenapa
  • nyanda: tidak
  • pemur (umpatan kekesalan)
  • akang (semacam akhiran “in”. contoh: berak-in)
  • pa: pada
  • cukurungan: (umpatan kekesalan)
  • noh: nah
  • lia: lihat
  • bagitu: begitu
  • io: ia
  • ngana: kamu
  • tatutu: ketutup; tertutup
  • kong: lalu
  • maso: masuk

(3) Demo Vacum Cleaner

Oma terbangun dari tidurnya, karena terdengar suara gaduh di luar rumah. Oma bergegas buka pintu. Oma kaget, karena dari depan pagar sampai depan pintu, terlihat banyak sekali rumput kering yang rupanya sengaja ditaruh oleh seorang salesman.

Oma: “Kiapa ngana ambor ini rumpu-rumpu kering pa kita pe halaman?”

Salesman: “Bagini Oma, kita lagi mo demo produk baru Vacum Cleaner. Kalu dalam 3 menit ini rumpu-rumpu nyanda bersih pake ini Vacum Cleaner, kita angka samua rumpu ini deng tape mulu.”

Oma: “Kalu bagitu ngana mulai jo angka samua rumpu ini deng ngana pe mulu!!!”

Salesman: “Kiapa bagitu Oma?”

Oma: “Karena sekarang lagi mati lampu, tau!!!”

  • ambor: hambur
  • rumpu: rumput
  • bagini: begini
  • mo: mau
  • kalu: kalau
  • pake: pakai
  • angka: angkat
  • samua: semua
  • deng: dengan
  • tape: punya
  • mulu: mulut
  • bagitu: begitu
  • jo: aja

(4) Oma Menangis

Meski sudah tua, Opa dan Oma tetap mesra. Kemana-mana selalu bersama. Suatu ketika, Opa temani Oma ke sungai dekat rumah untuk mencuci pakaian. Setelah hampir selesai mencuci pakaian, arus sungai menjadi lebih deras. Malang, celana dalam kesayangan Oma hanyut terbawa arus air. Oma menangis melihat hal itu.

Sadar atas alasan Oma menangis, Opa dengan sigap mengambil sebatang bambu yang kebetulan tersangkut dekat bebatuan. Dengan susah payah, Opa berhasil mencungkil dan menarik celana dalam Oma dari gulungan arus air yang semakin deras. Melihat apa yang dilakukan oleh Opa, Oma justeru semakin menangis menjadi-jadi.

cuci-baju-di-kuala

Opa: “Sayanggg, sudah jangan ngana menangis lagi. Kan, celana dalam ngana kita so dapa ulang.”

Dengan suara terisak, Oma menyahut:

Oma: “Justeru itu,… Ngana bagitu pa kita eehh… Sekarang, kita pe celana dalam ngana cungkel-cungkel deng buluh. Dulu, ngana cungkel-cungkel deng lidah… (Oma kembali menangis menjadi-jadi, teringat kemesraan Opa di masa lalu yang tinggal kenangan).

  • so: sudah
  • dapa: dapat
  • cungkel: cungkil
  • buluh: bambu

(5) Grap-Grap Manado: 2 Perempuan Sombong

Dua orang perempuan paruh baya menyombongkan kepandaian anjing peliharaannya masing-masing.

Mince: “Hee, Tine, kita pe anjing pe pande sekali. 5 menit sebelum tukang koran datang. Dia so tunggu di muka pagar. Begitu tukang koran datang, dia ambe deng mulu tu koran, kong kaseh pa kita.”

Tine: “Kita so tahu itu”

Mince: “Haaahh… Ngana so tahu? Sapa yang kaseh tahu pa ngana?”

Tine: “Brino, kita pe anjing”

Mince: *#$~%^<#$**>??

  • pande: pandai
  • ambe: ambil
  • tu: itu
  • kaseh: berikan
  • sapa: siapa

(6) Siram Bunga

Nyonya: “Minceeeeee, sirang tu bunga-bunga di muka rumah, kalu ndak somo mati samua itu bunga!”

Mince: “Mar Nyonya, sekarang lagi ujang kras…”

Nyonya: “Adohhh, pe bodok ngana ehhh… Pake payung kalu bagitu!”

  • sirang: siram
  • somo: sudah mau
  • mar: tapi
  • ujang kras: hujan lebat
  • bodok: bodoh

(7) Ungke di Toko Kaset

toko-kaset-manado

Ungke: “Ko, ada jual kaset yang: Berapa puluh taon lalu?”

Ko: “Haiyaa Ungke…, di sini nyanda jual kaset berapa puluh taon lalu. Kaset di sini baru semua!”

Ungke: “Bukan itu maksud kita Ko… Itu lagu yang: Papa Kase Tinggal?”

Ko: “Heee Ungke, ngana dengar bae-bae... Ngana pe papa nyanda pernah tinggalin kaset di toko ini!!!”

Ungke: *#$~%^<#$**>??

  • taon: tahun
  • bae-bae: baik-baik

(Papa Kase Tinggal: Papa Tinggalkan. Adalah judul lagu Manado populer. Lihat di 12 Lagu Manado Terpopuler Sepanjang Masa)


(8) Grap-Grap Manado: Jangan Bercanda!

Seorang ibu meninggal setelah melahirkan. Sebelum acara pemakaman, jenazahnya dibawa ke gereja untuk penghormatan terakhir. Seorang Pendeta muda diminta memimpin acara tersebut. Ketika Pendeta ini sedang menyampaikan khotbah penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan, tiba-tiba mati lampu. Keadaan pun menjadi hening sekali. Semenit kemudian, Pendeta ini pun berkata:

“Hai, umat yang dikasihi Tuhan, apakah kalian masih bersama Saya di sini?”

Tidak terdengar jawaban sama sekali dari jemaat. Justeru keadaan semakin hening mencekam. Tak sampai setengah menit, dengan suara bergetar, Pendeta ini berkata:

“Woiiiiii, jang kwa bakusedu ngoniPemur deng ngoni.., Mati Mantah ini!!!”

  • jang: jangan
  • kwa: lah
  • bakusedu: bercanda
  • ngoni: kalian
  • mantah: mentah (dalam konteks ini, mengandung arti: mati mendadak; mati penasaran)

Semoga Grap-Grap Manado tetap lestari sepanjang masa. Dan, tunggu Grap-Grap Manado berikutnya dalam Humor Manado 4 ya…

Hidup cuma sekali. So, hadapi hidup ini dengan santai, dan bahagia selalu untuk anda!

Dari berbagai sumber

Baca juga:

Humor Manado: Bakusedu ala Manado

Humor Manado 2

Bahasa Manado Gaul


Calvyn Toar

Digital Marketer, SEO-SMO Expert, Content Creator, Web Developer, Ghostwriter, Political Marketing Strategy, CryptoAnalyst/Investor | driven by heart "Sepanjang masih hidup & kuatnya ikhtiar, anda bisa berubah untuk maju; anda dapat lakukan apapun yang anda mau, & menjadi apapun yang anda ingin jadi" (calvyntoar/jan 2016)