Dalam catatan sejarah Taman Nasional Bunaken, sejak tahun 1400 wilayah Bunaken telah dihuni. Kendati demikian, keindahan bawah lautnya baru ditemukan sekitar tahun 1975. “Bunaken” berasal dari kata “kinawungakeng”, artinya “tempat tinggal”. Kata kinawungakeng disingkat menjadi “wunakeng”. Seiring waktu, wunakeng berubah menjadi Bunaken.

Taman Nasional Bunaken (TNB) didirikan pada tahun 1991, dan menjadi taman laut Pertama di dunia. Sejak tahun 1991 itu pula TNB menjadi tujuan wisata Manado paling populer. Inilah ikon utama wisata Manado.

Kekayaan flora dan fauna taman laut seluas 75.265 ha ini tidak sebatas dinikmati para pecinta keindahan bawah laut. Para peneliti biota laut pun tak putus-putusnya datang meneliti surga bawah laut itu. Maka, guna menjaga keindahan dan kelestariannya, pada tahun 2005, UNESCO menetapkan taman laut ini menjadi situs warisan dunia.

Ada 5 pulau yang termasuk dalam area TNB, yaitu Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Pulau Nain, dan Pulau Mantehage beserta anak pulau yang di sekelilingnya. Adapun jumlah penduduk yang bermukim di ke-5 pulau besar tersebut berkisar 21.000 orang.

Kendati kini, sejumlah kawasan taman laut baru ditemukan, dan mulai menjadi primadona di Indonesia, seperti Raja Ampat dan Wakatobi, flora dan fauna di Taman Laut Bunaken masih yang terbanyak dan terbaik. Memang, ada diving spot yang mengalami kerusakan coral reef-nya, namun itu tak berarti semua titik penyelaman di kawasan Bunaken kehilangan daya pikatnya. Dari 20 lebih titik penyelaman favorit di taman nasional ini, sejumlah spot masih diakui sebagai surga bawah laut terbaik di dunia!

Keunikan dan keunggulan Taman Laut Bunaken

Sebenarnya terdapat 40 lokasi penyelaman di TNB, tapi 20-an dive spot menjadi yang utama, yang umumnya diselami para divers dunia. Kedalaman penyelaman bervariasi, dan lokasi penyelaman paling dalam adalah sekitar 1.300 meter.

Dari ke-20 dive spot itu, 12 titik penyelaman berada di Pulau Bunaken, dan merupakan spot penyelaman yang paling sering dikunjungi oleh penyelam-penyelam lokal dan mancanegara. Di bagian inilah terdapat underwater great walls atau hanging walls, yaitu karang raksasa vertikal yang pada bagian atasnya melengkung. Karang raksasa vertikal tersebut dipenuhi dengan soft coral elok berwarna-warni, dan menjadi tempat hidup ikan-ikan cantik dan plankton yang berseliweran di antara karang lembut itu. Nah, spot selam yang begini, tidak bakal sobat traveler jumpai di lokasi selam taman laut manapun di dunia.

underwater great walls cuma ada di taman laut bunaken
underwater great walls cuma ada di taman laut bunaken (by tentangindonesiaku.com)

Posisinya yang terletak di Segitiga Terumbu Karang Dunia, yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan kepulauan Solomon, menjadikan TNB sebagai habitat 390 spesies terumbu karang dan 3000-an spesies ikan, reptil, moluska, dan mamalia laut. Total 350 spesies terumbu karang di dunia ada di Taman Laut Bunaken, dan lebih dari 50% spesies ikan di dunia pun ada di taman laut ini. Sejumlah terumbu karang yang merupakan spesies langka pun hanya ada di kawasan taman laut terbesar dan terluas ini.

coelacanth ikan purba yang masih hidup di perairan manado di Taman Nasional Manado
coelacanth ikan purba yang masih hidup di perairan manado (by insenia-id.blogspot.co.id)

Saat diving di sejumlah titik selam, sobat traveler dapat bertemu dengan penyu hijau (green sea turtle), ikan barakuda, ikan hiu, ikan pari elang, ikan kakap, kuda laut, ikan badut, ikan purba raja laut (Coelacanth), dan ribuan jenis ikan lainnya.

So, tak dapat disangkal, spot penyelaman di kawasan Bunaken masih yang terindah dan terbaik di dunia!

Daftar titik penyelaman favorit di Taman Nasional Bunaken

Berikut puluhan titik penyelaman (spot diving) favorit yang paling banyak diselami di kawasan wisata TNB: Muka Gereja, Tanjung Kopi, Mandolin, Ron’s Point, Fukui, Alung Benua, Celah-Celah, Likuan (1,2,3), Muka Kampung, Pangalisang, Bunaken Timur, Sachiko Point, Barracuda, Bango, Jalan Masuk, Raymond’s Point, Mike’s Point, Siladen, Batu Kapal, Tanjung Pisok, Molas Wreck, Bulo, City Extra Kalasei, Batas Kota, dan Termal.

Cara menuju ke Taman Nasional Bunaken

Setidaknya ada 3 maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta-Manado, yakni: Garuda Indonesia (terbang dua kali sehari), Lion Air (3 kali sehari) dan Batavia Air (2 kali sehari). Penerbangan ke Manado  memakan waktu 3 jam.

Tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi, sobat traveler dapat langsung menuju ke Pelabuhan Manado yang berjarak tak lebih dari 16 km, dengan lama tempuh hanya 35 menit berkendara. Patokannya, posisi pelabuhan antar pulau di Manado ini sangat dekat dengan Tugu Zero Point Manado, Tugu Batalyon Worang dan Jumbo Pasar Swalayan (pasar swalayan pertama di kota Manado).

>> Untuk sobat Traveller yang suka wisata ala backpacker: Wisata Bunaken Ala Backpaker

Dari Pelabuhan Manado menuju Bunaken membutuhkan waktu perjalanan laut selama 45 menit saja, dengan biaya sewa (charter) kapal motor (speed boat) sekitar Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 per rombongan.

Selain dari Pelabuhan Manado, sobat traveler dapat melalui Marina Nusantara Diving Centre (NDC), Molas. Dari sini, waktu tempuh hanya 30 menit, namun biaya speed boat-nya lebih mahal. Alternatif lain, bisa pula berangkat dari Kalasey, dan Pantai Tasik Ria.

Sebenarnya, jika mau harga yang jauh lebih murah lagi, sobat dapat menggunakan apa yang disebut dengan “kapal ojek”. Kapal ojek adalah milik warga Bunaken yang datang setiap hari ke Manado untuk keperluan berbelanja kebutuhan sehari-hari. Biaya yang dipatok di bawah 100 ribu per orang. Kapal ini akan berangkat dari pelabuhan Manado sekitar jam 8 pagi, setelah kapal terisi penuh. Hanya saja, jika sobat traveler berencana ke TNB untuk pergi-pulang pada hari yang sama, maka tidak selalu ada kapal ojek lain yang menuju ke pelabuhan Manado di siang atau sore harinya. Dengan begitu, sobat akan menginap semalam di Bunaken, dan kembali menumpangi kapal ojek di pagi hari berikutnya, menuju Manado.

Biaya masuk Wisata Bunaken

Kabar baik untuk para sobat traveler, sejak 2016, biaya masuk ke Taman Nasional Bunaken telah ditiadakan.

Waktu yang tepat ke Taman Nasional Bunaken

Sebenarnya, tidak ada saat kurang baik (off seasons) pelesir di Bunaken. Namun, untuk mendapatkan kualitas penyelaman terbaik, maka bulan Mei sampai dengan bulan Agustus, sangat direkomendasikan. Dalam rentang 4 bulan itu, air laut sedang hangat dan jernih, sehingga visibilitas bawah laut maksimal. Ombak pun relatif tenang, dan temperatur udara pada saat itu berkisar 26-31 derajat celcius. Sedangkan, di luar bulan-bulan itu, kondisi sebaliknya. Ombak cukup kencang, dan laut pasang. Akibatnya, air tidak jernih. Hal-hal ini akan cukup mengganggu kenyamanan sobat dalam menyelami keindahan Taman Nasional Bunaken.

Berangkatlah ke TNB pada pagi hari, karena waktu yang maksimal menyaksikan keindahan taman lautnya ada di sekitar jam 7 hingga 11 pagi. Kecuali, sobat memang berencana berlama-lama di Bunaken dengan menginap di salah satu resort atau cottage-nya. Maka, sobat bisa melihat keindahan bawah lautnya di pagi hari esoknya.

Aktivitas wisata di Taman Nasional Bunaken

Selam dan snorkeling kudu di Bunaken Island! Bunaken bukan Bali yang menawarkan keelokan panorama, sensasi pasir putih dan permainan/rekreasi pantai yang lengkap. Bunaken terkenal dengan pesona di bawah lautnya. Jadi, menyelam dan minimal snorkeling adalah kudu dilakukan di sini! Sehingga, menjadi komplitlah wisata sobat traveler di Bunaken. Singkatnya, untuk apa ke Bunaken kalau tanpa menyelam/snorkeling?

kekayaan flora dan fauna taman nasional bunaken tak tertandingi
kekayaan flora dan fauna taman nasional bunaken tak tertandingi (by blog.klm.com)

Bagi pecinta fotografi bawah laut, underwater great walls merupakan salah satu spot memukau yang dapat dituju.

Untuk aktivitas menyelam di Bunaken, sobat traveler akan menyewa sejumlah peralatan yang diperlukan. Kecuali, sobat traveler memang seorang divers profesional yang memiliki peralatan selam yang dibawa sendiri.

Apabila sobat traveler datang ke Bunaken dengan paket wisata yang ditawarkan oleh hotel/resort, maka biasanya sudah termasuk pula dengan peminjaman peralatan selam, lengkap dengan pemandu berlisensi PADI (Professional Association of Diving Instructor). Sobat tinggal nyemplung dan mengabadikan keajaiban surga bawah laut Bunaken dengan camera water base.

Di Pulau Bunaken, selain menyelam dan snorkeling, sobat traveler dapat sekadar duduk-duduk di pantai melihat aktivitas turis yang sedang snorkeling atau berenang, nelayan yang sedang melabuhkan perahunya setelah mengantar para wisatawan, dan nelayan lain yang sedang berusaha mendorong perahu ke tengah laut, atau bisa pula cuci mata (sightseeing) menyusuri pantai.

Aktivitas lain, sobat dapat berselfie di spot favorit wisatawan, yakni di monumen yang bertuliskan “Bunaken” berwarna orange, dermaga, dan spot berlatar belakang kesibukan kapal motor yang sedang berlabuh.

Di dekat dermaga pulau Bunaken ini terdapat banyak kedai souvenir. Sobat traveler bisa sekadar melihat-lihat atau membeli kaos berdisain Bunaken dan Manado, serta ada pula pernak-pernik khas Manado yang terbuat dari kerang, bambu, kayu pohon kelapa, dll. Aksesoris yang terbuat dari kerang berharga mulai dari 5 ribu hingga belasan ribu rupiah. Aksesoris jenis ini paling diminati wisatawan Italia.

Sobat pun dapat jalan-jalan ke Desa Bunaken. Di sebuah lokasi yang tepat berhadapan dengan mesjid, sobat traveler akan menjumpai sejumlah ibu yang membuat aksesoris dari kerang-kerang yang terdampar di pasir pantai. Sobat dapat ikutan belajar membuat kerajinan tangan (gelang dan kalung) khas Bunaken itu.

Jika datang serombongan, sobat traveler dapat patungan untuk menaiki kapal berkaca (Katamaran), guna melihat sebagian kecil keindahan bawah laut Bunaken tanpa harus diving dan snorkeling.

Kuliner di Bunaken

Selain toko souvenir, sejumlah rumah makan dengan arsitektur natural siap memanjakan lidah sobat dengan makanan khas Manado halal, seperti Bubur Manado (Tinutuan), ikan bakar, dan pisang goreng Goroho yang kini sedang populer di Manado.

Sehabis berenang dan menyelam, lalu menyantap Tinutuan dan pisang goreng Goroho, plus teh manis hangat, hmm… terasa surga dunia!

Penginapan di Bunaken

Di kawasan TNB telah berdiri belasan hotel/resort dan cottage, lengkap dengan instruktur selam berlisensi yang fasih berbahasa asing (Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman), di antaranya: Bastianos Bunaken Dive Resort, Bunaken Island Dive Resort dan Bunaken Divers Sea Breeze Resort.

Peran pemerintah seharusnya terhadap Bunaken

Tak sedikit wisatawan yang mengeluhkan perihal diving spot Bunaken yang telah mengalami kerusakan. Banyak soft coral tampak sengaja dirusak. Ditengarai, ulah oknum nelayan yang nekat melaut di zona wisata dengan cara menggunakan bom ikan.

Alasan lain kerusakan terumbu karang (coral reef) di Bunaken, bisa pula lantaran sengaja diinjak atau diraba oleh penyelam. Tindakan semacam itu akan mengurangi daya hidup sekaligus daya tahan karang, karena karang bisa pula mengalami stres.

Suhu muka laut yang meningkat pun menyebabkan coral bleaching. Karang memutih perlahan, dan lalu mati. Akibat dari karang yang mati, ikan-ikan yang hidup di antara karang pun bisa jadi mati dan atau mencari lokasi karang yang lain.

Maka, sudah seharusnya pemerintah provinsi yang khusus mengurusi kawasan wisata warisan dunia ini untuk serius mengatasi dan mengantisipasi semua persoalan tersebut dengan kerja nyata yang sinambung, sehingga keindahan surga bawah laut Bunaken jangan sampai tinggal sekadar nama, yang tak seindah kenyataannya. Ingat, taman laut Raja Ampat, Wakatobi dan Banda, kini telah menjadi destinasi wisata baru bawah laut. Artinya, Bunaken bukan lagi surga bawah laut satu-satunya!

Sebagian wisatawan nusantara (wisnus) pun mempersoalkan harga-harga yang dikeluarkan untuk wisata di Bunaken dinilai terlalu mahal. Biaya mahal itu meliputi tiket pesawat (jika pelancong datang dari Jakarta misalnya), tarif kapal motor dari marina Manado yang terus menanjak, biaya Katamaran, dan peralatan selam dan guide bawah air (instruktur selam). Barangkali sudah waktunya pemerintah provinsi mencari terobosan terhadap hal ini.

Mungkin, di bulan tertentu dalam setahun, pemerintah provinsi bekerjasama dengan maskapai penerbangan, mensetting promo khusus ke Bunaken dengan tiket pesawat yang lebih murah.

Berdialog dengan pemilik kapal motor pun kudu dilakukan, agar tarif tidak terlalu mahal, atau setidaknya flat, dan berlaku sama. Atau, pada hari tertentu dalam seminggu disepakati, diciptakan harga khusus (promo) yang jauh lebih murah. Hal yang sama dapat diberlakukan untuk Katamaran dan operator penyewaan alat selam. Semua itu untuk menjaga stabilitas jumlah wisatawan yang datang ke Manado, khususnya di Bunaken. Bukankah itu win-win solution?

Keindahan Taman Wisata Bunaken bukan cuma untuk wisatawan mancanegara (wisman) yang (mungkin) tak lagi mempersoalkan biaya. Wisnus pun harus ‘dibukakan pintu’ untuk dapat menikmati Bunaken lebih mudah sekaligus murah!

Dengan terobosan di sana-sini, khususnya terhadap TNB, maka target pemda Sulut untuk mendatangkan 51.110 wisman dan 1,27 juta wisnus di tahun 2017 dapat sukses tercapai. Sekaligus persiapan menyongsong dan mensukseskan target jangka panjang wisata Manado, yaitu menjadi Kota Wisata Dunia 2025. Why not?

Tips wisata di Bunaken

Bawalah uang tunai untuk memudahkan transaksi penyewaan alat-alat selam, biaya resort dan lainnya. Meskipun TNB telah lama menjadi destinasi wisata kelas dunia, Bunaken berbeda dengan Bali yang infrastruktur wisatanya lebih berkesan modern. Bunaken sengaja mempertahankan kenaturalan alamnya, suasana pedesaan baharinya, dan termasuk infrastruktur khas kampung wisata.

Jika sobat niat menyelam/snorkeling, perhatikan hal ini: Biaya sewa peralatan snorkeling berkisar 300-an ribu, biaya camera water case 300-an ribu. Jika sobat didampingi pemandu, biayanya akan bertambah sekitar 300-an ribu lagi.

Ini penting! Jika sejumlah titik penyelaman di TNB sudah terkesan biasa bagi sobat traveler, atau bahkan mengecewakan karena kerusakan parah terumbu karangnya, maka cobalah spot Pangalisang, Bunaken Timur, Siladen, Fukui dan Likuan. Terkait hal ini, sejumlah spot penyelaman akan mendapatkan pemandangan terindahnya di kedalaman 20-an meter.

Mari kendalikan diri sendiri dan teman yang menyertai, untuk tidak memegang terumbu karang apalagi merusaknya, dan jika ada sampah bekas makanan, buanglah pada tempat sampah yang ada di sekitar pantai.

The last but not least, Sebelum berkunjung ke TNB, cari tahu betul berapa biaya-biaya pasti yang bakal sobat keluarkan selama berwisata di sana, sehingga tidak menjadi kecewa setelahnya.

Orang Manado pada umumnya ramah dan cepat akrab. Jadi, jika sobat seorang backpacker, tak ada salahnya datang ke Pelabuhan Manado. Bertanyalah kepada para petugas pelabuhan atau nelayan Bunaken yang merapat, perihal cara mudah dan murah berwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken. Niscaya, informasi terkini dan berharga akan sobat peroleh gratis! Apalagi, jika sobat traveler (sedikit) menguasai dialek/bahasa Manado sehari-hari, niscaya orang Manado akan semakin welcome dengan sobat.

Jangan salah kaprah! Wisata ke TNB sebenarnya bukan cuma ke Pulau Bunaken saja. Seperti telah disinggung di atas, kawasan TNB meliputi sejumlah pulau, yakni: Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Pulau Nain, Pulau Mantehage dan anak pulau sekitarnya. Jadi, mengunjungi Pulau Bunaken saja, itu barulah mengunjungi “pintu masuk” kawasan TNB; hanya seperlima tujuan. Jika mau lengkap, beberapa pulau lain yang tak kalah memesona dengan Pulau Bunaken pun seharusnya dituju. Tentu saja, waktu dan biaya wisata sobat akan bertambah.

Meskipun Raja Ampat dan Wakatobi oleh sebagian orang disebut-sebut telah menyaingi bahkan mengalahkan Taman Laut Bunaken, sobat belum menyelami sejatinya surga bawah laut, jika belum diving di Taman Nasional Bunaken, Taman laut pertama, masih yang terbaik di dunia!