Wisata pantai tak ada habisnya di Manado dan sekitarnya. Pulau Lihaga kini telah dilirik para pelancong dalam dan luar negeri sebagai salah satu tujuan wisata pantai di Manado.

Pulau ini terletak di daerah di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut). Pulau Lihaga memiliki luas kurang lebih 8 hektar saja.

Hampir sama dengan Pulau Siladen yang tenang, Pulau Lihaga yang berpasir putih lembut ini pun begitu tenang. Tenang, karena di samping berada di tengah lautan, yang harus dijangkau puluhan menit via transportasi laut, pulau ini tergolong masih sangat baru sebagai salah satu tujuan wisata Manado. Suasana ketenangan pulau ini berbeda dengan tetangga terdekatnya, Pulau Gangga, yang telah lama ramai dikunjungi para wisatawan lokal dan mancanegara.

Belum banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sini membuat kebersihan pulau, pantai dan beningnya air laut masih terjaga. Dengan kata lain, Pulau Lihaga masih perawan. Belum terkotori oleh apapun. Semoga akan terus begitu…

Ketenangan yang berpadu dengan keindahan alam khas Pulau Lihaga, sanggup membuat sobat betah berlama-lama di sini. Dijamin deh! Pantainya bersih. Pasir putihnya menyatu dengan hijau toska air laut. Ombaknya tenang. Pepohonannya asri. Semua hal itu akan memanjakan sobat selama berada di sini. Tidak percaya? Datang buktikan sendiri!

Cara dan biaya ke Pulau Lihaga

Dari pusat kota Manado, berkendara ke Serei, Likupang dengan jarak tempuh sekitar 41 km, dan memakan waktu 90 menit, dengan laju kendaraan normal tidak ngebut.

Jalan menuju Serei cukup mudah. Sobat traveler menyusuri jalan beraspal bagus, mengarah ke Kota Bitung. Setelah melintasi Hotel Sutan Raja, terdapat lampu merah pertigaan Airmadidi. Ikuti petunjuk (plang) mengarah ke Likupang.

Tiba di Serei, sobat kudu melanjutkan perjalanan via laut. Kampung Serei ini semacam pelabuhan perahu. Di sinilah sobat akan memilih perahu mana yang akan ditumpangi. Ada dua jenis perahu yang biasanya disewa para wisatawan. Ada perahu tanpa atap dengan kapasitas 15-20 orang. Ada pula perahu beratap rendah yang bisa menampung lebih dari 20 orang. Dari segi harga jelas berbeda. Untuk perahu tanpa atap, dapat disewa maksimal seharga Rp 600.000 per rombongan (tak lebih dari 15 orang). Berangkat pagi kembali sore hari. Sedangkan, perahu beratap dapat disewa pergi-pulang dengan harga Rp 1.000.000 untuk satu rombongan. Kalau sobat datang tidak sendiri, tentu akan terasa ringan tarif tersebut. Dalam waktu kurang 30 menit, perahu itu akan tiba di Pulau Lihaga.

Saat yang tepat datang ke Lihaga

Saat yang paling tepat untuk berwisata di pulau ini pada saat musim kemarau. Pada saat itulah sinar matahari akan ikut memancarkan kejernihan air laut dan putihnya pasir pantai Lihaga yang menyilaukan. Dengan cuaca panas pula, traveling wisata sobat di sini dijamin berjalan mulus dan berakhir happy ending.

wisata baru pulau lihaga
wisata baru pulau lihaga (by tripadvisor.co.id)

Apa yang bisa dilakukan di Lihaga

Diving merupakan aktivitas wisata yang dapat dicoba di sini apabila sobat traveler memang memiliki lisensi untuk melakukan scuba diving, dan tentu saja membawa perlengkapan selam sendiri, karena belum ada operator yang menyediakan hal tersebut di pulau ini. Dengan melakukan scuba diving, sobat akan menemukan diving spot menarik di sini yang memang belum banyak dipublikasikan.

Kegiatan snorkeling pun dapat menjadi pilihan jika tidak scuba diving. Atau, kalau sobat cukup mumpuni menahan napas dan menyelam beberapa menit tanpa peralatan selam, maka tak begitu jauh dari pantai, pada kedalaman 2 meteran, soft coral cantik dapat  terlihat jelas dan bahkan diraba. Tapi sekali lagi itu dapat dilakukan jika sobat mampu ya. Jika tidak, jangan dipaksakan, karena itu bisa jadi membahayakan sobat sendiri!

Bermain jet ski sebenarnya recommended juga dilakukan di perairan Lihaga yang tenang ini. Sayangnya, belum ada operator yang menyediakan sewa untuk itu. Meski begitu, sejumlah wisatawan asing pernah melakukan itu di sini. Mereka sengaja membawa jet ski selepas berwisata di kawasan Bunaken.

Lihat: Pulau Gangga – Eksklusifnya Surga Keindahan

Perairannya yang tenang, tentu saja recommended untuk berenang tak jauh dari pantai. Tak usah kuatir, selepas melakukan aktivitas di air, kini telah tersedia ruang ganti dan toilet untuk membilas badan. Sobat harus membayar belasan ribu untuk air ini kepada warga Serei yang menjualnya per ember.

Berjemur pun dapat sobat lakukan di pantai elok ini asalkan nekat. Nekat, karena panas matahari sangat terik di sini. Atau, sekadar duduk-duduk santai dan tidur-tiduran di pasir atau di bawah pohon rindang yang banyak dijumpai di pulau ini, sembari memandang ke arah Pulau Gangga, Pulau Bangka dan pegunungan Minahasa Utara yang tampak membiru di kejauhan.

liburan keluarga di pulau lihaga tak bakal terlupakan
liburan keluarga di pulau lihaga tak bakal terlupakan (by notifikasiku.blogspot.co.id)

Berjalan mengitari (sightseeing) pantai, sembari menemukan spot untuk selfie adalah salah satu aktivitas seru yang dapat dilakukan juga di sini. Di satu sisi pantai, ada spot selfie bagus, dimana beberapa hard coral besar tertancap tegak di atas pasir putih lembut. Atau, sobat berselfie di plang kayu dengan warna putih, bertuliskan “Selamat Datang di Pulau Lihaga”. Itu merupakan spot selfie yang wajib dilakukan. Wajib, karena kebanyakan wisatawan yang datang pasti berfoto di situ. Spot foto menarik lainnya, yaitu berselfie membelakangi Pulau Gangga. Di sini pulalah, spot dimana sobat dapat menunggu sunset dan sunrise terlihat.

Oya, berkemah selama beberapa hari pun dapat dilakukan di sini. Tentu saja tenda dan logistik harus sobat siapkan sendiri.

Makanan di Pulau Lihaga

Kendatipun sudah ada beberapa gazebo beratapkan daun kelapa, di Pulau Lihaga belum ada operator wisata resmi. Itu sebabnya belum tersedia pula fasilitas penunjang seperti warung makan. Karena itulah, sobat harus membawa logistik sendiri dari kota Manado, atau sebelumnya mampir membeli di Likupang.

Namun, jika sobat beruntung, kerapkali warga nelayan Serei sengaja datang ke Lihaga dan menawarkan makanan, seperti ikan bakar, minuman ringan, termasuk kelapa muda.

Penginapan

Belum ada penginapan yang eksis di pulau ini. Tapi itu bukan berarti sobat tidak bisa menginap di sini. Jika memang mau menginap, sobat dapat menggunakan tenda untuk berkemah, atau menggunakan gazebo yang ada untuk tidur. Terhadap hal ini, artinya sobat merelakan jatah untuk pulang dengan perahu yang mengantar ketika datang, hangus. Kecuali, ada negosiasi sebelumnya dengan pemilik perahu soal ini. Ingat, sobat harus memastikan pula bahwa ketika akan kembali ke Serei, ada perahu yang siap mengantar, karena biasanya semua perahu yang datang merupakan charteran dari wisatawan yang datang. So, rencanakan dengan matang ya jika sobat traveler memutuskan berkemah selama beberapa hari di sini.

Alternatif lain, sobat dapat menyeberang ke Pulau Gangga, dan menginap di resort yang ada di situ dengan biaya Rp 800.000 semalam.

Terkait keamanan, jangan kuatir! Ada beberapa orang warga terdekat yang bertugas jaga di pulau ini.

Pemerintah seharusnya

Melihat semakin tingginya minat kunjungan wisatawan ke Pulau Lihaga, pemerintah Minut seharusnya bergerak cepat untuk serius mengembangkan pulau ini menjadi tujuan wisata Manado yang terbuka untuk umum, tidak seperti Pulau Gangga yang eksklusif. Semoga…

Tips

Jangan lupa membawa sunblock ketika berwisata ke sini. Pakaian ganti pun wajib dibawa, kecuali sobat tak mau berbasah-basah sama sekali.

Di samping kamera yang wajib dibawa, uang cash pun harus ada. Sebab, tentu saja tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit di sini. Sobat harus membayar dengan tunai perahu yang disewa, air bilas, buang air kecil/besar, serta makanan dan minuman yang ditawarkan warga.

Menginjakkan kaki di pulau ini sobat akan diminta membayar sepuluh ribu rupiah untuk uang kebersihan saja. Meski begitu, tak ada salahnya jika sampah bekas makanan/minuman dapat sobat masukkan ke dalam kantong plastik yang memang sengaja dibawa, untuk nanti dibuang ke tempat sampah yang ada.

Lebih dari dua jam untuk sampai ke destinasi wisata Manado yang tergolong baru ini. Cukup melelahkan. Tetapi, percayalah semuanya pasti terbayar lunas manakala menginjakkan kaki di Pulau Lihaga, wisata tenang di pulau elok berpasir putih selembut bedak, yang disebut-sebut lebih indah dari pantai Kuta Bali. Wow!

Baca juga:

Selat Lembeh – Andalan Wisata Kota Bitung